
AsahanTV I Kisaran – Eksistensi pertunjukan kuda lumping yang dianggap mulai meredup di tengah masyarakat terutama generasi muda dewasa ini diperkirakan menjadi alasan management Armour untuk menyelanggarakan pagelaran tersebut.
Derasnya pengaruh era digitaliasi saat ini cendrung membuat kaum muda seperti generasi Z lebih tertarik tehadap hal-hal modern.
Warga Sei Kamah, Kecamatan Sei Dadap, Asahan, menyambut baik pagelaran seni kuda lumping tersebut karena sudah membantu melestarikan budaya daerah yang kini kian kurang diminati.
“Kami warga disini sangat mendukung kegiatan pagelaran seni kuda lumping yang digagas management Armour ini. Apalagi kegiatan ini sudah menjauhkan dampak buruk yang ditimbulkan akibat arus modernisasi di kalangan generasi muda,”jelas Yono salah seorang pengunjung saat dikonfirmasi AsahanTV, dilapangan sepak bola Sei Kamah II, Sabtu, (13/7/2024).
Padahal, katanya, kesenian dan budaya Indonesia wajib dilestarikan sebagai identitas dan karakter suatu bangsa. Oleh sebab itu, melalui pagelaran kuda lumping itu nanti diharapkan bisa menjaga eksistensi budaya asli Indonesia agar tidak semakin tergerus oleh zaman.
“Anak muda sekarang lebih suka nonton organ tunggal, lihat tiktok, menirukan budaya-budaya luar dan semacamnya, memang kita tidak akan dapat menghentikan arus modernisasi. Namun sebagai warga Indonesia sudah semestinya mencintai dan tetap menjaga warisan asli bangsa kita, bahkan kalau bisa terus kita kenalkan dan diketahui seluruh dunia,”terangnya.