
oplus_32
AsahanTV I Kisaran – Terkait belum diberangkatkannya 12 calon jamaah umroh, warga Kecamatan Airjoman, Asahan, via Ameera Makkah Travel (AMT) Kisaran, inilah penjelasannya.
Nike Herfi admin Ameera Makkah Travel kepada AsahanTV saat dikonfirmasi Senin, (27/5/2024) di Kantor Cabang Ameera Makkah Travel Kisaran mengatakan bahwa pihaknya akan bertanggungjawab penuh terkait persoalan belum berangkatnya 12 orang calon jamaah umroh. Namun harus ada beberapa syarat yang harus diikuti sesuai aturan yang berlaku dari kantor pusat Ameera Makkah Travel.
Persoalan berawal dari Paket Promo umroh yang di Promosikan langsung Oleh Owner PT.Ameera Mekkah Pusat bapak Salman Ponimin LC, kepada seluruh masyarakat dan Leadar se – Kabupaten Asahan pada bulan November tahun lalu.
Paket Promo tersebut sebayak 3 paket atau sebanyak 12 Pack/Jamaah, maka disepakatilah sesuai Aturan berlaku dari kantor pusat Ameera Mekkah paket dengan sistem 4 FREE 1, dengan harga Rp. 29.000.000 x 4 pack = 116.000.000 dan 1 freenya untuk leader yang mengambil paket. Jadi keuntungan leader yang mengambil paket perjamaah 5.800.000. Kemudian 29.000.000 itu starting kualanamu tidak termasuk biaya akomodasi.
“Sesudah acara seminar, kita kumpulkan untuk seluruh leader dan jamaah yang mengambil paket
dan menjelaskan bahwa keberangkatan dimulai dari kualanamu. Diambil kesimpulan seluruh pembiayaan akomodasi berupa bus PP, hotel kualanamu, thaif dan zabal magnet itu dikenakan biaya 1.250.000/pack dan itu dipotong dari komisi setiap leader atau jamaah yg mengambil paket. Ini telah disampaikan dan disepakati bersama seluruh leader team di kantor Travel Ameera Mekkah sebelum paket ini berjalan,”jelasnya.
Tambah Nike Herfi lagi, ada ex leader Ameera Makkah Travel berinisial ND dan SN, yang membawa 12 calon jamaah umroh dari airjoman ini sebelumnya sudah diberi pilihan agar berangkat di bulan Pebruari 2024 agar tidak terbentur dengan keberangkatan musim haji. Namun ND bersikeras berangkat di bulan April 2024 dengan alasan ada beberapa jamaah belum melakukan pelunasan seratus persen.
“Sehingga di tanggal 18 april 2024 diketahui dan disampaikan melalui kantor pusat Ameera Mekkah bertempat di Mesjid Agung Bakrie bahwa keberangkatan di bulan april di rescedule sampai dengan tgl 27 juli 2024, dikarenakan adanya Musim Haji. Sebagian besar jamaah menerima penundaan itu tetapi saudari ND dan SN waktu itu malah menjadi pemicu keributan 12 jamaahnya untuk membatalkan keberangkatan dan menuntut pihak Ameera Mekkah,”paparnya.
Sehingga atas dasar itu pihak Ameera Makkah Travel menilai saudari ND dan SN tidak terima dan langsung membuat Pengaduan masyarakat ke Polres Asahan.
Penundaan keberangkatan 12 calon jamaah umroh dikarenakan Visa yang terbatas dan ini sudah diberitahukan dari Ameera Makkah Travel pusat kepada dewan Asosiasi muslim pemberangkatan haji dan umroh Republik Indonesia dikarenakan kurs dollar 16.000, dan perlu diatur ulang kembali biaya visa. Apalagi profeder banyak yang sudah tutup pada bulan Syawal itu.
Pihak AMT juga sudah membuat surat resmi kepada jamaah bahwa kondisinya krodit dan adanya pembatasan hingga kenaikan visa di bulan Syawal. Sehingga keberangkatan pun di schedule ulang pada tanggal 27 juli 2024 dan jamaah tidak dikenakan biaya apapun.
“Kantor pusat Ameera Makkah Travel menjamin apabila pada bulan juli ini juga tidak bisa diberangkatkan uang jamaah akan di refund full,”katanya.
AMT juga sudah menyampaikan surat kepada jamaah apabila meminta pengembalian uang akan menerima sisa uang Rp 8.000.000,- karena sudah digunakan untuk membayar boking hotel, boking pesawat sebanyak 55 packs.
Pihak Managemen PT.Ameera mekkah pusat mempersilahkan untuk refund, dengan catatan opsi sebagai berikut, harus cari pengganti 12 jamaah, karena pihak Ameera Mekkah sudah melakukan booking seat tiket dan booking hotel di Saudi Arabia untuk keberangkatan 55 pack termasuk yang 12 pack ini. Kemudian boleh dibatalkan tetapi pengembalian terhadap jamaah dipotong 3.000.000 untuk biaya perlengkapan lain – lain yang sudah diterima seluruh calon jamaah, dan sisanya dikembalikan secara langsung kepada jamaah masing – masing tidak melalui leader team. (Red)