KISARAN – Suheri Manurung yang biasa disebut Heri Koces, ternyata mantan seorang pembalap motor. Ia juga merupakan alumni dari sekolah STM Pemda Asahan.
Heri Koces, seorang pria berambut pelontos (gundul) ini, hobinya dari dulu adalah otomotif. Dari semasa sekolah sampai saat ini, Koces sudah hobi mengotak-atik sepeda motor pada perbengkelan.
Bagaimana perjalanan Heri Koces dari seorang mantan pembalap motor, hingga menjadi mekanik dan terbentuknya Tim Rival Asahan. Berikut penjelasan singkatnya.
AWAL MULA IKUT BALAP
Pada tahun 1987, Heri Koces pertama kali terjun ke lintasan balapan membawa Motorcross, yang diajak pertama kali oleh (alm) Marwan, bermain di Stadion Mutiaran, Kisaran. Tahun berganti tahun, Koces mencoba ikut balapan motor Roadrace dengan membawa motor Yamaha Alfa pada tahun 1990, dan meraih juara 3 di ajang Yamaha Cup Race.
NOMOR START BALAP 126
Di dunia balapan motor Roadrace, siapa yang tidak tau dengan nomor start 126. Nomor tersebut selalu dimiliki tim balap Rival Asahan, dibawah naungan Heri Koces. Awal nomor keramat 126 itu pertama kali dibawa seorang mantan pembalap senior Jhoni R, pada era tahun 1996.
“Dulu sebelum terbentuk Rival Asahan, Koces bersama dengan tim mengikuti balapan motor Roadrace pertam kali tahun 1996. Dengan membawa nama kesatuan TNI AD Yonif 126 Kalacakti (KC) sewaktu bertempat di Kota Kisaran, Asahan, Sumatera Utara”, kata Koces.
“Pembalap pertama yang membawa nomor start 126 ialah Jhoni R, dan sampai tahun sekarang ini nomor 126 itu tetap kita gunakan di balapan motor Roadrace”, ucap Koces.
TERBENTUKNYA TIM RIVAL ASAHAN
Selang berjalannya pergantian tahun, Heri Koces sudah membuka perbengkelan sepeda motor bernama Koces Servis bertempat di Jalan Diponegoro Kisaran dulunya, dan sekarang sudah berpindah ke Jalan Cokroaminoto Kisaran.
Pada tahun 2003, Koces bersama rekan-rekanya sehabis tutup bengkel sering duduk bareng atau kumpul di bengkel. Pada perkumpulan itu, ada Dirkop Harahap, Tomy Iskandar, Heri Afandi, Bardansyah Batu Baru, Koces, Dharu Prapto dan rekan-rekan lainnya.
“Dari perbincangan pada saat berkumpul, terbentuknya nama Rival Asahan dari rembukan dan kesepakatan kawan-kawan. Dan dibentuklah AD/ART Rival Asahan tahun 2003 serta pembuatan baju seragam”, kata Bardan.
BELI MOTOR BALAP ROADRACE
Sebelum terbentuknya Rival Asahan pada tahun 2003, Koces Servis dan timnya sudah memiliki motor balap Roadrace pada tahun 2002.
Rival Asahan sudah terbentuk tahun 2003, Koces bersama Bardan dan tim menjaring pembalap motor yang sebelumnya Jhoni R pada waktu lalu. Berjalannya tahun demi tahun, pembalap Rival Asahan diperkuat kembali pertama oleh M. Reza Fitriansyah (Reza Carlo/Dian) dan Almahadi Hambali.
Bardansyah, mengatakan M. Reza Fitriansyah (Reza Carlo/Dian) dan Almahadi Hambali, keduanya membawa nama Rival Asahan di ajang balapan Roadrace. Reza dan Hambali sudah mengiktui kejuaraan-kejuaraan di tingkat Sumatera Utara.
Reza, saat dikonfirmasi tim AsahanTV via Whatsapp menjelaskan, Ia mengikuti balapan dari tahun 2002 sebelum terbentuk Rival Asahan. “Benar, sebelum terbentuk Rival Asahan dan masuk Rival Asahan, saya dari tahun 2002 sudah ikut balap sampai tahun 2004”, kata Reza.
“Kalau gak salah, saat ikut balap dari kelas 2 SMA. Masuk tahun 2004, saya berhenti sebagai pembalap motor. Dan mencoba tes polisi, Alhamdulilah saya lulus kepolisian dan sekarang stay di Langsa, Aceh. Pada waktu ikut balap, saya memiliki nomor start 120, itu dikasih oleh Pak Erik (Koces)”, ungkap Reza.
RIVAL ASAHAN IKUT KEJUARAAN
Singkat ceritanya dari pergantian tahun, pembalap Rival Asahan semakin bertambah dan asli ditempati oleh anak-anak Kisaran, Kabupaten Asahan. Berikut nama pembalap dan tahun kejuaraan, yang diketahui tim AsahanTV.
Adapun pembalap Rival Asahan, yaitu M. Reza Fitriansyah (reza carlo/dian), Alhamadi Hambali, M. Tekno, Doli Ardiansyah, Tomy Hermawan, Samidi, Alfiansyah, M. Yusuf, dan Ahmad Faisal. Termasuk pembalap sekarang Fahri Irawan (atlet pelatda PON XXI Aceh-Sumut 2024).
M. Tekno
Juara 2 Region 1 Sumatera (2005).
Mengiktui Grand Final Region di Sirkuit, Sentul, Jakarta (2005).
Juara 5 Bebek 4 Tak 125CC Pemula, di Sirkuit, Sentul, Jakarta (2005).
Juara 4 OMR Suzuki Kemayoran, Jakarta (2005)
Juara 4 Bebek 2 Tak Grand Final OMR Suzuki di Kemayoran, Jakarta (2005).
Doli Ardiansyah
Juara Umum Seri OMR Suzuki Kejurda di Sumatera Utara (2008 dan 2009) .
Juara Umum Kejurda LA Sumut (2009) dan mendapatkan hadiah 2 sepeda motor.
Tomi Hermawan
Juara 2 Region Sumatera (2007)
Mengikuti Grand Final OMR Suzuki (2007) di Sirkuit Non Permanen Mandala Krida, Yogyakarta.
Juara 2 Grand Final OMR Suzuki (2008) di Sirkuit Park Kenjeran, Surabaya.
Ahmad Faisal 2007
Juara 2 Kejurda Sumut di Kota Siantar, Juara 3 Kejurda Aceh di Lhokseumawe.
Fahri Irawan 2023 sampai sekarang masuk sebagai atlet Pelatda PON XXI Aceh-Sumut 2024.
“Tekno, pernah menjajal Sirkuit Sentul dan Kemayoran. Ia meriah juara 5, dikelas Bebek 4 Tak 125cc pemula, di Grand Final Kejunas Region tahun 2005. Sedangkan di Kemayoran, meraih juara 4 dikelas Bebek 4 Tak Standart, Kejuaraan OMR Suzuki”, ujar Bardan.
“Tekno dan Tomi, pembalap Rival Asahan sudah menjajal di Sirkuit Pulau Jawa. Untuk Tekno mengikuti Kejurnas Region Sumatera 2005 di Sentul, Jakarta dan Tomi Kejurnas Region Sumatera 2007 di Park Kenjeran, Surabaya”, kata Bardan.
Ungkapan Bardan dan Koces, cukup bangga dengan Tekno, karena bisa membawa nama perwakilan Region Sumatera ke Grand Final Kejunas di Sentul, Jakarta. Saat keberangkatan kesana itu tahun 2005, dimana untuk pendanaan berangkat dibantu Bupati Asahan (alm) Risudin, yang dijumpakan oleh Nurkarim Nehe (mantan ketua KONI Asahan), dan dibantu dari kawan-kawan pengiat balap motor serta sponsor.
PENDAPAT BARDAN DAN KOCES TENTANG M. TEKNO
Bardansyah: Tekno sih, dia memahami betul dengan unit motor yang dia bawa, dan merasa cukup bangga. Karena ia sudah mencapai tingkat nasional.
Heri Koces: Kalau Tekno, siapapun lawannya dia tidak takut, dan semangat juang tinggi saat di balapan. Sedangkan Doli, bawa motor lembut gak rusuh dan mengerti mesin.
Selanjutnya, Tim AsahanTV, saat menanyakan kepada Bardansyah dan Heri Koces. Bahwa seorang pembalap motor Roadrace yang mereka gemari di lintasan jawabannya, yaitu Firman Farera, Aceh (bardan), dan Reza Fahlevi, Aceh (koces), ungkap keduanya. (ATV2).