
ASAHAN – Polres asahan memastikan bahwa setiap Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang diproduksi melalui dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Asahan, selalu melalui tahapan pemeriksaan ketat oleh tim Dokkes sebelum sampai diantar ke tangan pelajar di wilayah Kisaran, Kabupaten Asahan.
Kapolres Asahan, AKBP Revi Nurvelani, menegaskan bahwa sistem pengawasan terhadap makanan tersebut sangat terjamin.
“Seluruh MBG yang disalurkan Polres Asahan sudah memiliki food security. Jadi kecil kemungkinan ada kesalahan yang bisa menyebabkan pelajar mengalami keracunan,”kata AKBP Revi, Rabu (3/9/2025).
Pernyataan itu sekaligus menjawab isu terkait dugaan keracunan massal yang dialami pelajar SMA Negeri 2 Kisaran.
Kapolres menilai kabar tersebut tidak sesuai dengan fakta di lapangan. “Tim Dokkes langsung turun untuk memeriksa MBG yang dibagikan. Hasilnya, penyebab sakit yang dialami siswa bukan berasal dari makanan yang kami salurkan,”ungkap Kapolres Asahan.
Lebih lanjut, Kapolres menyampaikan bahwa dalam distribusi MBG yang jumlahnya mencapai ribuan porsi per hari, hanya ditemukan satu siswa yang mengalami gejala mual. Sementara di sekolah-sekolah lain, baik tingkat TK hingga SMA, tidak ada laporan keluhan serupa.
Selain itu, dari hasil komunikasi dengan pihak sekolah SMA Negeri 2 Kisaran, diketahui bahwa sebelum insiden tersebut, sudah ada puluhan siswa yang kerap tidak hadir.
“Pada hari kejadian jumlahnya meningkat menjadi hampir seratus siswa. Sampai sekarang penyebab pastinya masih di dalami, apakah karena ajakan di media sosial atau faktor lain,”ujar Revi.
Untuk memastikan kebenaran isu keracunan, Polres Asahan juga menunggu hasil uji laboratorium dari sisa makanan yang telah dikonsumsi siswa. “Jika sudah keluar hasilnya, akan segera kami umumkan,” pungkas AKBP Revi. (Atv)