
AsahanTV I Kisaran – Kejakasaan Negeri Asahan berjanji akan memanggil perangkat Desa terkait aksi Unjukrasa dan pengaduan masyarakat terkait keberangkatan Bintek aparatur desa menghabiskan uang hingga milyaran rupiah.
Hal ini disampaikan Kasi Intel Kejaksaan Negeri Asahan H Manurung SH saat ditemui AsahanTV di kantornya, Senin (22/7/2024) mengatakan pihaknya akan mempelajari kembali adanya laporan, baik itu melalui aksi Unjukrasa dan pengaduan masyarakat lainnya.
“Sabar ya bang, Kita pelajari dulu, kalau sudah lengkap nanti akan kita panggil,”ujar H Manurung yang baru saja menjabat Kasi Intel di Kejari Asahan ini.
Pemeriksaan para aparatur desa ini dianggap wajar, apalagi adanya anggaran studi tour 177 Desa di Kabupaten Asahan, sebesar 20 juta per desa cukup fantastis. Bukan itu saja, sudah berulangkali melakukan bimtek, diduga ajang mencari keuntungan pejabat.
Inilah yang membuat sejumlah aktifis Gerakan Reformasi Mahasiswa Asahan (GRIMA) lakukan aksi mosi tidak percaya terhadap Dinas Pemberdayaan Masyarakat Asahan dengan cara turun kejalan melakukan aksi unjukrasa, pada Kamis kemarin (11/7/2024).
Para aktifis menduga kegiatan studi tour 117 Desa adalah ajang mega korupsi dan tidak memiliki manfaat terhadap kesejahteraan masyarakat Desa.
Siapa aktor dibalik kegiatan tersebut, karena dinilai studi tour ini ajang mencari keuntungan pribadi dan golongan. Apalagi anggaran per desa sebesar 20 juta ini diambil dari dana desa yang seyogyanya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat di desa. (Red)