AsahanTV I Kisaran – Hingga saat ini, berita tentang kasus Nelayan yang tertembak peluru nyasar belum juga terkuak siapa pelakunya dan asal proyektil peluru dari jenis senjata apa?
Kasus ini sedang memanas ditengah masyarakat, para aktivis dan mahasiswa yang terpanggil jiwa kemanusiaan mereka untuk melakukan aksi unjukrasa. Apalagi hingga saat ini pihak kepolisian belum juga menemukan siapa pelaku dan jenis peluru apa yang melukai nelayan tersebut.
Presiden Mahasiswa Universitas Asahan Patria Sahdan pun angkat bicara persoalan kejadian sebuah peluru yang terkena seorang warga sipil bekerja sebagai Nelayan, Selasa, 9 Desember 2025 lalu, kepada AsahanTV, Selasa (9/12/2025) di Kisaran.
Sahdan menjelaskan kejadian itu bermula 3 orang nelayan sedang melaut mencari ikan pada 7 Desember 2025 tepatnya pada pukul sekitar jam 18:00 WIB. Informasi yang didapatkan dari pihak keluarga dan salah satu saksi di dalam perahu tersebut bahwa pada saat kejadian, mereka mendengarkan letusan tembakan sebanyak 1 (satu) kali, setelah itu mereka melihat kondisi teman mereka tersebut terkena tembakan nyasar di lengan tangan kanan.
Setelah itu ada salah satu seorang Nelayan mengatakan bahwa pada saat kejadian tersebut ada sejumlah 9 (sembilan) orang berada di pesisir laut yang tidak di ketahui identitasnya dan nelayan tersebut tidak mengenali orang-orang tersebut dikarenakan kondisi saat itu menjelang malam hari.
Kemudian Patria Sahdan dan rekannya pada hari Senin 8 Desember 2025, melihat kondisi korban saat itu berbaring sedang mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Wira Husada jalan R.A Kartini Kisaran.
“Kejadian ini merupakan kejadian yang sangat membahayakan keselamatan korban hingga bisa menyebabkan kematian. Hasil dari informasi dan penelusuran kami, menilai banyaknya kejanggalan atas kejadian tersebut karena sampai hari ini belum diketahui siapa pelaku dari penembakan tersebut. Apa motifnya melakukan penembakan itu sedangkan pada saat kami mengecek lapangan tempat tersebut bukan salah satu tempat latihan tembak tetapi tempat tersebut sandaran kapal nelayan. Maka Kami meminta Polres Asahan segera usut tuntas dari mana berasal proyektil tersebut,”pinta Sahdan tegas. (Red)
