Asahantv I Kisaran – Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) ke-6 kali ini menghadirkan penampilan memukau dari puluhan pelaku seni Minang di Kabupaten Asahan yang tergabung dalam Badan Musyawarah Minang (BM3).
Busana adat yang gemerlap dan gerak tari penuh makna, para seniman menampilkan ragam kesenian Minang seperti Tari Piring, Tari Garak Kambang, Tari Indang, serta musik tradisional Tambur yang menggema di seluruh arena. Tak ketinggalan, tradisi Makan Bajamba turut digelar sebagai simbol persatuan dan kebersamaan masyarakat Minang di perantauan.
Ketua BM3 Kabupaten Asahan, Hendri Dunan Koto, mengatakan bahwa persiapan untuk tampil di PSBD ke-6 ini telah dilakukan jauh-jauh hari sejak Mei 2025. “Kegiatan ini sudah lama ditunggu oleh warga Minang di Asahan. Kami ingin menampilkan kekayaan budaya Minangkabau sekaligus mempererat silaturahmi sesama perantau,” ujarnya.
Hendri menegaskan, PSBD harus terus menjadi wadah bagi pelaku seni untuk menyalurkan bakat dan menjaga warisan budaya.
“Acara seperti ini jangan sampai terhenti. Ini bukan sekadar hiburan, tapi wadah untuk melestarikan seni budaya agar tetap hidup di tengah masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua BM3 Sumatera Utara, Syahrudin Ali, mengutip pepatah Minang “Duduak surang basampik-sampik, duduak banyak balapang-lapang” yang bermakna bahwa kebersamaan menjadi kunci dalam menyelesaikan setiap persoalan.
“Ketika orang Minang sudah berkumpul, apalagi makan bersama, di situlah nilai-nilai gotong royong, kebersamaan, dan kekeluargaan tumbuh. Nilai-nilai inilah yang harus tetap terjaga di Asahan,” ucapnya.
Wakil Bupati Asahan, Rianto, yang turut hadir dalam acara tersebut memberikan apresiasi tinggi terhadap penampilan seni budaya Minangkabau. Ia menegaskan bahwa PSBD akan terus dilanjutkan dan dijadikan agenda dua tahunan yang diusulkan ke Kementerian Kebudayaan.
“Pemerintah Kabupaten Asahan berkomitmen menjaga keberagaman budaya. PSBD adalah bukti nyata bahwa keberagaman bisa bersatu dalam harmoni,” ujarnya.
Menambah semarak acara, panitia juga menggelar lelang Singgang Ayam, masakan khas Minang yang dimasak melalui dua tahap — direbus bersama santan dan bumbu hingga empuk, lalu dibakar hingga menghasilkan warna hitam pekat dengan cita rasa unik. Masakan hasil olahan Bundo Kanduang itu laku dengan harga tertinggi yang ditebus oleh Wakil Bupati Asahan Rianto dan Kajari Asahan Basril G. (Red)