
Asahantv I Kisaran – Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Aktivis Asahan (HAMAS) beberapa lembaga diantaranya Permata_KPK JMD dan PMDI melaksanakan aksi unjuk rasa damai dihalaman kantor dinas Pemerintahan dan Desa, Asahan, Senin (18/3/2025).
Para mahasiswa ini menduga telah terjadi persekongkolan jahat antara Dinas pemerintahan terkait dengan Desa yang ada di kabupaten Asahan.
Dalam orasi nya Tegar Imanda mengatakan “Meminta penjelasan Kepala Dinas terkait mengenai anggaran Pelatihan Bimtek 2025, terkait perencanaan pembangunan desa, penyusunan produk hukum desa, penataan kewenangan desa, tata cara kerja sama antar desa, manajemen pelayanan publik bagi aparatur pemerintah desa, penetapan batas desa, manajemen aset desa, pedoman pengadaan barang dan jasa di desa,peserta. Dimana kuat dugaan kami adanya indikasi percobaan Mark up di dalam nya dan lain-lain,”jelasnya Tegar.
Tambahnya lagi bahwa kepala dinas harus menjelaskan dan mahasiswa tidak mau perwakilan karena mereka yakin perwakilan tidak akan mampu menjawab segala tuntutan pendemo.
“Kami menduga penyalahgunaan anggaran pengadaan becak sampah yang satu unitnya bernilai Rp. 35.550.000 (DD) anggaran pengadaan Tong Sampah yang harga dua unitnya bernilai Rp. 3.300.000 (DD), Sosialisasi lima kegiatan Rp. 8.000.000 x 15 peserta,”terang Tegar lagi.
Selanjutnya aksi damai Hamas ini dilanjutkan ke kantor Bupati Asahan guna meminta Kepala Dinas pemerintahan dan desa untuk dipertimbangkan jabatannya. (Red)