
filter: 0; jpegRotation: 0; fileterIntensity: 0.000000; filterMask: 0; module:1facing:0; hw-remosaic: 0; touch: (0.42604166, 0.42604166); modeInfo: ; sceneMode: Auto; cct_value: 0; AI_Scene: (-1, -1); aec_lux: 123.0; hist255: 0.0; hist252~255: 0.0; hist0~15: 0.0;
ASAHAN – Ratusan mahasiswa dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se Kabupaten Asahan dan kelompok Cipayung Plus, menduduki gedung DPRD Asahan saat aksi unjukrasa, Senin (26/8/2024).
Secara bergantian, para mahasiswa BEM dan Cipayung Plus, menyampaikan orasi mereka dari mobil pengerah masa yang dibawa. Dalam tuntutannya mereka meminta pernyataan sikap dari DPRD Asahan dalam rangka mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Setelah beberapa pimpinan mahasiswa menyampaikan orasi, tak satupun pimpinan di DPRD Asahan menemui mahasiswa tersebut. Akhirnya, ratusan mahasiswa berhasil menerobos masuk dan membelah barisan aparat keamanan hingga langsung masuk ke ruang sidang paripurna gedung DPRD Asahan.
Koordinator Aksi, Faisal Faridz, menjelaskan kepada wartawan kedatangan kami dari Cipayung Plus dan aliansi BEM di Asahan ini dalam rangka menyatakan sikap untuk mengawal putusan MK. Kita minta DPRD Asahan ini menemui kita dan mendengar aspirasi kami.
Terlihat salah seorang anggota dewan Syadad Nasution dari Fraksi PAN datang menemui mahasiswa namun ditolak. Mereka tetap ingin bertemu dengan pimpinan DPR.
“Ketua DPRD Asahan Baharudin Harahap mengundurkan diri dari jabatan pimpinan. Jadi aspirasi rekan-rekan mahasiswa saya terima,” kata Syadad.
Beberapa saat para mahasiswa dan perwakilan DPRD Asahan ini terlibat debat di dalam gedung dewan. Setelah puas beberapa pimpinan mahasiswa menyampaikan orasinya, mereka kemudian bersedia keluar dari gedung rapat. (Red)