
ASAHAN – Ratusan massa tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kabupaten Asahan, Masyarakat dan Ojol, menggelar aksi unjukras di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Asahan.
Pada aksi unjukrasa tersebut, mahasiswa menuntut dan membacakan 15 poin ditujukan kepada Bupati, Ketua DPRD, dan aparat penegak hukum di wilayah Kabupaten Asahan, Rabu (3/9/2025).
Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar, mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kondisi masyarakat Asahan yang dianggap masih jauh dari kata sejahtera.
“Ada 15 tuntutan secara nasional maupun sekala Kabupaten. Program yang disampaikan mahasiswa tersebut, akan kita laksanakan sesuai permintaan untuk perubahan di daerah wilayah Kabupaten Asahan,” ucap Taufik.
Berikut 15 Poin Tuntutan dari Mahasiswa:
Isu Daerah Kabupaten Asahan:
1. Meminta DPRD Asahan melakukan transparansi terkait CSR di seluruh wilayah Asahan.
2. Mendesak Kapolres Asahan mengusut tuntas peredaran narkoba di Kabupaten Asahan.
3. Meminta Polres Asahan dan Kejaksaan segera menindaklanjuti kasus trenggiling yang belum tuntas.
4. Mendesak Bupati dan DPRD menindak mafia tanah yang marak terjadi di Asahan.
5. Menutup usaha hiburan malam yang diduga menjadi tempat prostitusi dan peredaran narkoba.
6. Membatalkan tunjangan pokok rumah dinas DPRD Asahan setiap bulan.
7. Menghapus anggaran operasional mobil dinas DPRD Asahan.
8. Menindaklanjuti persoalan bansos yang dianggap tidak tepat sasaran.
9. Pembangunan proyek daerah jangan hanya fokus pada kelompok tertentu, tetapi harus inklusif.
10. Bupati diminta mendata dan mengembalikan aset negara/pemkab yang tak berfungsi.
Tuntutan Tenaga Kesehatan:
1. Merekrut kembali Tenaga Kesehatan Sukarela (TKS) se-Asahan.
2. Menyelamatkan TKS yang sudah mengabdi belasan tahun dengan sistem kontrak atau tercantum dalam APBD.
Tuntutan Petani Desa Rawang Baru:
1. Naikkan harga padi di Kabupaten Asahan.
2. Meninjau debit air dan kondisi jalan di Desa Rawang Baru.
3. Memperbaiki fasilitas penunjang pertanian di desa tersebut.