
Rekontruksi adegan tiga orang tersangka Kanit Reskrim IPDA AF, bersama dua warga sipil YS dan DA alias Bagol
ASAHAN – Polda Sumatera Utara bersama tim Inafis dan Polres Asahan telah usai melakukan pembongkaran makam (ekshumasi) terhadap jenazah Pandu Siregar, Minggu (17/3/2025). Dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Polisi Polsek Simpang Empat bersama dua orang warga sipil.
Dari hasil keterangan, Polda Sumut bersama tim Inafis dan Polres Asahan kembali melakukan adegan rekonstruksi penyebab kematian korban Pandu Siregar.
Saat rekonstruksi berlangsung, ada 3 orang tersangka yang ditampilkan, yakni Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat IPDA Akhmad Effendi, dua orang warga sipil Yudi Siswoyo dan Dimas Adrianto alias Bagol.
Pada rekonstruksi tersebut, ada 4 titik lokasi yang berbeda-beda. Dimana lokasi pertama itu titik kumpul, kedua pembubaran, ketiga pengejaran hingga letuskan tembakan ke udaran, dan keempat korban Pandu Siregar diamankan.
Pembacaan adegan rekonstruksi itu dibaca oleh tim Penyidik Polres Asahan bersama Polda Sumut.
Ketika korban Pandu Siregar diamankan, ia sempat melompat dari sepeda motor yang berboncengan dengan temannya.
Lanjut, Yudi Siswoyo yang berboncengan dengan IPDA Akhmad Effendi menabrak korban dengan mengendarai motor CRF tepat dibagian perutnya, saat korban terjatuh melompat dari kendaraan.
Tak sampai disitu, Dimas Adrianto alias Bagol memijak perut korban dan memukul ke arah wajah korban Pandu Siregar, hingga alami pelipis alis pecah. Setelah itu, Bagol memiting korban dan dihampiri IPDA Akhmad Effendi, juga menyikut perut korban dengan dungkul.
Setelah mendapat pemukulan di tempat kejadian di Jalan Sei Lama, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan. Korban Pandu Siregar dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
Saat di bawa ke Polsek Simpang Empat, korban Pandu Siregar disuruh tes urine pertama negatif, dicoba kembali tes urine kedua dinyatakan positif narkoba.
Sementara itu, informasi yang banyak didapatkan dari rekan-rekan korban dan keluarga, korban ini tak pernah melakukan hal-hal yang aneh, merokok saja tidak apalagi dibilang narkoba.
Dikatakan rekan-rekan korban dan keluarga, korban Pandu Siregar ini hobi berolahraga lari. Ia sering menjuarai berbagai kejuaraan, dan cita-citanya nanti akan mencoba masuk tes TNI yang sudah diimpikan korban.
Namun naas, korban meninggal dunia dengan kondisi lambung bocor yang dilihat dari hasil ronsen. Diduga kematian korban mendapat perlakuan tindakan kekerasan. (red)